Belajar Seni Bisa Meningkatkan Daya Ingat Anak
Belajar Seni Bisa Meningkatkan Daya Ingat Anak

Setiap anak punya cara unik dalam belajar dan mengingat sesuatu.
Ada yang cepat tangkap lewat mendengar, ada yang lebih kuat lewat gerak,
dan banyak juga yang justru paling peka lewat gambar dan warna.

Nah, di sinilah seni berperan besar.
Bukan cuma untuk mengekspresikan diri, tapi juga menguatkan daya ingat anak lewat pengalaman visual dan motorik yang menyenangkan.

Pertanyaannya — bagaimana kegiatan sederhana seperti menggambar bisa memengaruhi memori anak?
Yuk, kita bahas lebih dalam bersama Eko Nugroho Art Class (ENAC), ruang belajar seni anak di Yogyakarta yang menumbuhkan kreativitas sekaligus fokus dan daya ingat.


1. Daya Ingat Anak Terbentuk Lewat Aktivitas yang Disukai

Otak anak bekerja paling aktif ketika mereka merasa senang dan terlibat.
Saat anak menggambar, mereka:

  • mengamati bentuk,
  • memilih warna,
  • mengingat objek yang ingin dibuat,
  • dan mengkoordinasikan tangan serta mata untuk mewujudkan bayangannya di kertas.

Setiap tahap ini mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan memori jangka panjang.
Makanya, anak-anak sering lebih mudah mengingat hal yang mereka gambar ketimbang yang hanya mereka baca.

Misalnya, anak yang menggambar hewan peliharaan akan lebih ingat bentuk, warna, bahkan nama-namanya karena pengalaman itu “direkam” lewat emosi dan gerak tubuh — bukan cuma lewat kata.


2. Seni Mengaktifkan Kedua Belahan Otak Anak

Aktivitas seni seperti menggambar dan melukis mengaktifkan otak kiri dan kanan secara bersamaan.

  • Otak kiri: mengatur logika, urutan, dan detail — dipakai saat anak menata komposisi, menentukan ukuran, atau mengulang pola.
  • Otak kanan: berperan dalam imajinasi, kreativitas, dan pengenalan bentuk visual.

Saat kedua sisi otak bekerja bersama, proses penyimpanan informasi jadi lebih kuat dan menyeluruh.
Itu sebabnya, anak-anak yang sering terlibat dalam aktivitas seni biasanya juga punya kemampuan observasi dan memori visual yang tajam.

Di ENAC, banyak anak yang awalnya mudah lupa dengan instruksi,
kini bisa mengingat urutan kerja — dari menggambar sketsa, memilih warna, hingga menyelesaikan karya — dengan lebih mandiri.


3. Warna dan Visual Membantu Anak Menghubungkan Emosi dengan Ingatan

Otak manusia menyimpan memori lebih kuat ketika pengalaman itu punya muatan emosi.
Nah, warna adalah salah satu pemicu emosi paling efektif.

Ketika anak memilih warna cerah untuk menggambarkan suasana hati senang,
atau warna lembut saat ingin menenangkan diri,
otak mereka merekam hubungan antara warna – emosi – pengalaman.

Proses inilah yang membuat anak:

  • lebih peka terhadap lingkungan,
  • lebih mudah mengingat pelajaran yang divisualkan,
  • dan punya kemampuan mengekspresikan perasaan secara sehat.

Di kelas ENAC, penggunaan warna tidak dibatasi. Anak diajak mengekspresikan perasaan lewat palet pribadi mereka —
dan dari situlah muncul koneksi emosi yang memperkuat daya ingat.


4. Menggambar Melatih Fokus dan Konsentrasi Visual

Daya ingat yang kuat selalu berawal dari kemampuan fokus.
Anak tidak bisa mengingat sesuatu yang tidak diperhatikan.

Melalui kegiatan menggambar, anak dilatih untuk:

  • mengamati bentuk secara detail,
  • meniru atau menafsirkan ulang gambar,
  • dan mempertahankan perhatian pada satu tugas hingga selesai.

Aktivitas ini melatih working memory — kemampuan otak untuk menyimpan informasi jangka pendek sambil mengerjakan tugas lain.
Semakin sering dilatih, semakin kuat pula kapasitas memori otak anak.

Guru-guru di ENAC sering melihat anak yang awalnya mudah terdistraksi,
kini bisa duduk menyelesaikan gambar selama 45 menit dengan fokus luar biasa.


5. Seni Melatih Memori Motorik dan Spasial

Selain memori visual, kegiatan seni juga memperkuat memori motorik (ingatan gerakan tubuh) dan spasial (kemampuan memahami ruang).

Saat anak menggambar:

  • mereka mengingat gerakan tangan untuk membuat bentuk tertentu,
  • memperkirakan jarak antarobjek,
  • dan menata komposisi di bidang gambar.

Semua itu melatih spatial awareness dan procedural memory,
yang penting untuk kemampuan akademik seperti matematika, menulis, dan membaca.

Anak yang terbiasa menggambar punya koordinasi tangan-mata yang lebih baik,
dan biasanya juga lebih cepat memahami konsep posisi (atas-bawah, besar-kecil, kanan-kiri) di sekolah.


6. Seni sebagai “Latihan Otak” yang Menyenangkan

Kegiatan seni sebenarnya adalah latihan otak dalam bentuk paling menyenangkan.
Anak belajar mengingat pola, urutan, dan hasil,
tapi tanpa merasa sedang “belajar”.

Beda dengan latihan hafalan yang kadang bikin stres,
seni memberi pengalaman aktif tapi rileks yang merangsang sel-sel otak tumbuh lebih kuat.

Penelitian dari University of California menunjukkan bahwa anak yang rutin melakukan aktivitas seni selama 2 jam per minggu
mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan memori visual dan retensi informasi hingga 20–25%.

Di ENAC, sesi kelas memang dirancang agar anak merasa “bermain” sambil belajar.
Mereka menikmati proses kreatif, tapi secara tidak langsung melatih otak mereka untuk fokus, mengingat, dan berpikir runtut.


7. Eko Nugroho Art Class: Menumbuhkan Kreativitas Sekaligus Kecerdasan Anak

ENAC bukan sekadar tempat anak belajar menggambar —
tetapi ruang tumbuh yang dirancang untuk menyeimbangkan seni, logika, dan karakter.

Programnya dibagi menjadi empat tahap sesuai usia dan kemampuan anak:

  • 🎨 Kelas Basic (4–5 tahun) → stimulasi motorik halus, pengenalan bentuk & warna.
  • 🖌️ Kelas Intermediate (7–9 tahun) → eksplorasi komposisi, proporsi, dan pencampuran warna.
  • 🧩 Kelas Advance (10–12 tahun) → pengembangan ide, observasi visual, dan penguatan memori bentuk.
  • 💡 Kelas Vision (13 tahun ke atas) → membantu anak menemukan gaya visual & arah kreatif pribadi.

Setiap sesi menggunakan pendekatan creative learning:
belajar bukan lewat teori, tapi lewat pengalaman langsung —
di mana anak mengingat karena mengalami, bukan karena dihafalkan.


8. Bagaimana Orang Tua Bisa Mendukung di Rumah

Mom & Dad juga bisa bantu memperkuat daya ingat anak lewat kegiatan seni di rumah, lho.
Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan:

  • Biarkan anak menggambar hal-hal yang mereka lihat setiap hari (meja makan, kucing, pohon).
  • Ajak anak menceritakan kembali gambarnya. Ini melatih verbal memory.
  • Jangan buru-buru memperbaiki gambar anak — biarkan mereka mengingat dan menemukan perbaikan sendiri.
  • Pajang hasil karya mereka di rumah. Pengulangan visual memperkuat rasa bangga dan memori positif.

Dukungan sederhana seperti itu menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi anak untuk terus belajar — dua hal penting dalam proses mengingat jangka panjang.


💬 Kesimpulan

Jadi, ya — belajar seni memang bisa meningkatkan daya ingat anak.
Lewat kegiatan seperti menggambar dan melukis, anak-anak tidak hanya belajar teknik visual,
tapi juga melatih konsentrasi, motorik halus, dan memori otak secara menyeluruh.

Di Eko Nugroho Art Class, seni tidak diperlakukan sekadar aktivitas,
tapi sebagai proses tumbuh yang menyatukan kreativitas, fokus, dan pemahaman diri.

Melalui setiap garis, warna, dan ide, anak-anak belajar mengingat bukan hanya dengan pikiran — tapi dengan hati.

📍 Lokasi: Jl. Poncowala, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
💬 Hubungi kami: WhatsApp ENAC
📘 Program: Kursus Menggambar Anak di Jogja

(0)