
Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, membuat anak fokus adalah tantangan besar bagi banyak orang tua.
Gadget, video pendek, dan tugas sekolah yang menumpuk sering membuat perhatian anak berpindah-pindah.
Namun, tahukah Mom & Dad?
Salah satu cara paling alami untuk melatih fokus anak justru bisa ditemukan lewat kegiatan menggambar.
Kegiatan sederhana ini — yang sering dianggap “sekadar hobi” — sebenarnya melatih banyak aspek penting dalam tumbuh kembang anak,
terutama kemampuan konsentrasi, kesabaran, dan pengendalian diri.
1. Fokus Anak Tumbuh Lewat Proses, Bukan Perintah
Banyak orang tua meminta anak untuk “ayo, fokus!”
Padahal fokus tidak tumbuh dari perintah, tapi dari aktivitas yang membuat anak benar-benar terlibat secara alami.
Saat anak menggambar, mereka menggunakan banyak pancaindra sekaligus:
- mata untuk mengamati bentuk,
- tangan untuk mengontrol gerakan,
- pikiran untuk membayangkan hasil,
- dan hati untuk menikmati prosesnya.
Gabungan ini menciptakan flow, kondisi di mana anak benar-benar larut dalam kegiatan tanpa mudah teralihkan.
Di Eko Nugroho Art Class (ENAC), anak-anak bisa duduk menggambar selama 45–60 menit tanpa merasa bosan —
karena mereka menikmati prosesnya, bukan merasa sedang “disuruh fokus”.
2. Menggambar Melatih Anak Mengelola Waktu dan Kesabaran
Setiap karya butuh waktu untuk selesai.
Anak yang belajar menggambar akan menyadari bahwa ada tahapan dan ritme yang harus diikuti:
membuat sketsa, menebalkan garis, mewarnai, lalu menunggu cat kering.
Tahapan itu menumbuhkan kesadaran waktu.
Mereka belajar bahwa tidak semua hal bisa diselesaikan secepat menekan layar ponsel.
“Awalnya anak saya nggak sabaran, baru setengah gambar udah minta ganti kertas,” cerita salah satu orang tua murid ENAC.
“Sekarang dia malah bisa duduk menyelesaikan satu karya dengan sabar — bahkan menunggu sampai kering dulu sebelum dikasih ke saya.”
Kesabaran inilah yang menjadi fondasi fokus jangka panjang.
3. Dari Garis ke Garis, Anak Belajar Konsistensi
Anak-anak mudah kehilangan minat kalau hasilnya tidak langsung bagus.
Tapi menggambar mengajarkan hal yang berbeda:
bahwa hasil yang indah datang dari garis yang diulang dengan kesadaran dan niat.
Saat anak belajar menggambar, mereka terus mencoba memperbaiki bentuk — garis demi garis.
Setiap coretan bukan kesalahan, tapi proses belajar.
Di kelas ENAC, guru tidak langsung memperbaiki hasil anak.
Anak diajak menyadari sendiri bagian mana yang ingin diperbaiki, dan mencoba lagi dengan cara berbeda.
Dari situ muncul kemampuan refleksi, perhatian pada detail, dan tentu saja — fokus.
4. Warna Membantu Anak Menenangkan Diri
Seni punya efek terapeutik.
Anak yang sedang cemas atau lelah bisa menenangkan diri lewat warna.
Warna lembut membuat anak merasa rileks,
sedangkan warna cerah memberi energi positif.
Aktivitas ini bukan cuma membuat anak tenang sesaat,
tapi juga melatih mereka mengatur emosi — karena setiap kali mewarnai, mereka belajar mengenali perasaan sendiri.
ENAC sering menggunakan sesi mewarnai bebas di awal kelas agar anak menurunkan tekanan setelah aktivitas sekolah.
Hasilnya: anak jadi lebih siap untuk berkonsentrasi pada tugas menggambar utama.
5. Menggambar Meningkatkan Daya Ingat dan Pengamatan Anak
Fokus bukan hanya tentang menatap satu hal,
tapi juga tentang mampu memperhatikan detail kecil dengan sadar.
Saat anak menggambar, mereka mengamati bentuk, ukuran, proporsi, hingga arah cahaya.
Aktivitas ini melatih daya observasi dan memori visual.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang rutin menggambar memiliki daya ingat lebih kuat karena terbiasa “melihat dengan perhatian.”
Dan ini berpengaruh langsung ke prestasi akademik, terutama dalam pelajaran yang membutuhkan konsentrasi seperti membaca dan berhitung.
6. Kelas Seni ENAC: Belajar Fokus Lewat Proses yang Menyenangkan
Di Eko Nugroho Art Class (ENAC), kegiatan menggambar bukan sekadar latihan tangan dan warna,
tapi bagian dari pembelajaran karakter.
Setiap kelas dirancang agar anak bisa melatih fokus tanpa tekanan.
Guru mendampingi dengan pendekatan personal — tidak memaksa, tapi membimbing.
Kelas Basic (4–5 tahun):
Anak belajar memperhatikan bentuk dasar, mengenal warna, dan mengikuti alur kegiatan sederhana.
Di tahap ini, fokus anak mulai terbentuk lewat kegiatan yang menyenangkan seperti menempel, mencetak, atau menggambar bebas.
Kelas Intermediate (7–9 tahun):
Anak mulai memahami langkah-langkah menggambar dan berlatih menyelesaikan satu karya secara utuh.
Di sini mereka belajar disiplin, konsistensi, dan tanggung jawab terhadap hasil sendiri.
Kelas Advance (10–12 tahun):
Anak diajak mengembangkan ide dan konsep visual sendiri.
Mereka belajar mengatur waktu pengerjaan dan membuat keputusan artistik —
dua hal yang sangat berpengaruh pada kemampuan fokus dan berpikir kritis.
“Di ENAC, kami percaya fokus bukan dipaksa, tapi tumbuh dari rasa senang.
Saat anak menikmati proses berkarya, konsentrasi datang dengan sendirinya.”
— Tim Pengajar ENAC
7. Kenapa Belajar Fokus Lewat Seni Lebih Efektif Daripada Melarang Gadget?
Melarang anak pegang gadget sering kali tidak efektif karena hanya menekan gejalanya, bukan sumbernya.
Sementara lewat seni, anak belajar menikmati keheningan dan proses tanpa distraksi.
Seni memberi pengalaman immersive yang serupa dengan permainan,
tapi dalam bentuk yang konstruktif dan kreatif.
Banyak orang tua ENAC mengaku setelah rutin ikut kelas menggambar,
anak mereka jadi lebih tenang dan bisa duduk membaca atau belajar lebih lama di rumah.
Karena ketika fokus dilatih lewat kegiatan yang menyenangkan,
ia menjadi kebiasaan, bukan kewajiban.
8. Peran Orang Tua: Mendukung, Bukan Menuntut
Mom & Dad punya peran besar dalam menumbuhkan fokus anak lewat seni.
Beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan di rumah:
- Sediakan waktu rutin untuk anak menggambar tanpa gangguan.
- Hindari terlalu sering memberi instruksi — biarkan anak memimpin prosesnya.
- Beri pujian pada proses dan usaha, bukan hanya hasil akhir.
- Tampilkan karya anak di rumah untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Langkah kecil ini membantu anak membangun motivasi internal,
yang jauh lebih efektif daripada perintah “ayo fokus!”.
9. Fokus yang Tumbuh dari Seni Bertahan Lebih Lama
Keterampilan fokus yang didapat dari menggambar bukan efek sementara.
Anak yang terbiasa mengelola waktu dan menikmati proses akan membawa kebiasaan itu ke bidang lain — sekolah, olahraga, bahkan kehidupan sosial.
Itulah mengapa seni sering disebut sebagai pendidikan karakter yang menyenangkan.
Di ENAC, kami sering melihat perubahan nyata:
anak yang dulu mudah gelisah kini bisa menyelesaikan karya rumit dengan sabar dan teliti.
Fokus itu lahir dari pengalaman, bukan paksaan.
💬 Kesimpulan
Fokus tidak tumbuh dari larangan, tapi dari kegiatan yang membuat anak terlibat penuh.
Menggambar membantu anak melatih perhatian, kesabaran, dan rasa tanggung jawab dalam bentuk paling sederhana — lewat garis, warna, dan waktu.
Dan di Eko Nugroho Art Class, seni bukan hanya tentang hasil,
tapi tentang bagaimana anak belajar memahami dirinya dan dunia di sekitarnya dengan fokus dan gembira.
📍 Lokasi: Jl. Poncowala, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
💬 Hubungi kami: WhatsApp ENAC
📘 Program: Kursus Menggambar Anak di Jogja
