Sebagai orang tua, terkadang kita memiliki banyak pertanyaan seputar tumbuh kembang khususnya dalam menanggapi hasil karya visual anak.

“Apakah di usia tertentu anak sudah seharusnya bisa menggambar bentuk dengan sempurna?”

“Ataukah hasil gambar yang abstrak memang sesuai dengan usia tumbuh kembangnya?”

Menggambar tidak hanya tentang hasil akhir, namun bagaimana proses belajar yang dialami anak selama kegiatan tersebut dapat mendukung pertumbuhan kognitif, motorik, sensori, dan emosi anak. Mari kita kenali lebih lanjut berbagai tahapan kognitif anak dalam aktivitas menggambar: 

  1. Tahap Scribble (1-3 tahun)

Pada tahap ini, gambar anak masih berupa coretan acak dan tidak beraturan. Coretan ini merupakan bentuk dan hasil koordinasi mata, tangan, dan eksplorasi gerak anak pada rentang usia 1-3 tahun.

Berikan ruang untuk anak bereksplorasi dan bereksperimen terhadap beragam alat gambar seperti krayon, spidol, atau pensil warna. 

  1. Tahap Pra-Skema (4-6 tahun)

Anak mulai membuat karya dengan bentuk yang menyerupai objek nyata, walau masih belum proporsional. Imajinasi dan visual mulai digabungkan dan seringkali menggunakan warna-warna yang cerah.

Jangan lupa untuk memberikan pujian untuk setiap karya yang dibuat. Ajak anak menceritakan tentang gambarnya, hal ini juga akan membantu melatih mereka berekspresi dan kemampuan berbahasa.

  1. Tahap Skema (7-9 tahun)

Gambar anak menjadi lebih detail dengan komposisi yang lebih teratur. Logika visual anak mulai berkembang dengan dominasi gambar bentuk gemetris.

Dukung eksplorasi dan pengembangan ide kreatif anak melalui pengenalan konsep sederhana seperti tema khusus, latar gambar, atau menggunakan pola-pola tertentu guna merangsang imajinasi mereka.

  1. Tahap Realisme dan Teknik (10-13 tahun)

Anak mulai menggambar secara realistis dengan memperhatikan proporsi dan perspektif. Mereka mulai muncul keinginan untuk meniru gaya seniman tertentu atau tokoh favoritnya. 

Fasilitasi mereka dengan media yang lebih beragam seperti cat atau pensil untuk sketsa untuk mengembangkan keterampilan teknisnya.

Setiap anak memiliki caranya sendiri dalam bercerita melalui gambar. Oleh karena itu, mari kita dampingi mereka dalam setiap proses kretaifnya. Berikan apresiasi dan dukungan positif supaya anak menjadi lebih percaya diri dan bangga dengan hasil karyanya.

(0)