Melukis dan kegiatan seni lainnya terbukti dapat membawa pengaruh positif bagi kesehatan mental seseorang. Hal yang sama juga berlaku bagi penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus terutama bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan mendengar atau tuna rungu.

Pengajar lukis anak-anak di SLB Santi Rama Djarwo mengatakan anak-anak disabilitas sebenarnya memiliki banyak potensi layaknya anak-anak non-disabilitas. Selama 6 tahun memberikan bimbingan pada anak-anak disabilitas, ia mengakui bahwa melukis memberikan banyak manfaat bagi murid-muridnya.

“Manfaatnya yang tadinya anak itu nggak bisa diam dia menjadi lebih tenang. Lalu yang tadinya sulit konsentrasi menjadi mudah konsentrasi. Jadi memang ada keseimbangan otak yang dilatih dengan melukis,” ujar lelaki yang akrab disapa Kak Djarwo pada temu media peringatan Hari Disabilitas Internasional di Kemenkes.

Belajar melukis menurutnya memiliki banyak tahapan yang masing-masing tahapan memiliki manfaat tersendiri bagi anak-anak didiknya. Misalnya ada tahap untuk melatih konsentrasi anak atau justu membuatnya dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Menurut Djarwo melukis bisa sekaligus jadi terapi untuk anak-anak disabilitas.

Source: suara.com

(0)