Mom & Daddy kali ini kita akan mengulas tentang manfaat dongeng bagi anak. Uhmm… kira-kira adakah yang membiasakan mendongengkan anaknya ketika mau tidur? Tahukah Mom & Dad kegiatan mendongeng ternyata membawa banyak pengaruh positif ke anak. Namun tidak semua orangtua menerapkan kebiasaan ini pada anaknya. Kesibukan orangtua menjadi kendala tersendiri untuk menciptakan kebiasaan mendongeng pada anak. Kesibukan menjadi salah satu alasan kurangnya waktu orangtua untuk anak-anaknya. Sebuah survei yang dilakukan pada 500 anak usia 3-8 tahun di Inggris mengungkapkan, hampir dua per tiga anak yang disurvei menginginkan orangtuanya meluangkan waktu untuk membacakan cerita sebelum mereka tidur, terutama oleh sang ibu.Menurut psikolog anak, Efnie Indrianie, salah satu cara terbaik untuk meluangkan waktu bagi anak-anak adalah melalui mendongeng bagi mereka.

Sampai saat ini kegiatan mendongeng sudah banyak ditinggalkan oleh para orangtua, karena dianggap merepotkan dan membuat mereka semakin lelah setelah seharian bekerja. Padahal sebenarnya mendongeng merupakan kegiatan positif yang bisa mengeratkan hubungan ibu dan anak. , Efnie Indrianie jujga mengungkapkan, kegiatan mendongeng sebenarnya bukanlah kegiatan untuk menidurkan anak, tapi lebih berfungsi untuk meningkatkan kedekatan ibu dan anak, dan mengembangkan kemampuan otak anak.

Kegiatan mendongeng membantu perkembangan psikologis dan kecerdasan emosional anak, serta beberapa manfaat lain berikut ini:

  1. Mengembangkan imajinasi anak

Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi. Menurut Efnie, anak usia 3-7 tahun memiliki “dunia” nya sendiri, bahkan mempunyai teman khayalan sebagai teman mereka bermain. Hal ini sebenarnya tidak salah, karena bisa membantu proses perkembangan mereka. Namun, sebaiknya orangtua tetap mengontrol imajinasi mereka agar tetap positif, salah satunya melalui pembacaan dongeng. Melalui dongeng yang dibacakan sang ibu, imajinasi anak akan diarahkan dengan lebih baik.

 

  1. Meningkatkan keterampilan berbahasa

Mendengarkan dongeng merupakan salah satu stimulasi dini yang bisa digunakan untuk merangsang keterampilan berbahasa pada anak. Menurut penelitian, anak perempuan lebih cepat menguasai kemampuan berbahasa dibandingkan anak laki-laki. Hal ini disebabkan karena anak perempuan memiliki fokus dan konsentrasi yang lebih baik daripada laki-laki. Hal ini Ini dipengaruhi oleh kemampuan multitasking perempuan. Kemampuan awal yang dikuasai anak-anak adalah kemampuan verbal, sehingga otak kanan mereka lebih berkembang dan keterampilan berbahasanya lebih terlatih. Selain itu, kisah-kisah dongeng yang positif akan membantu anak bertutur kata dalam bahasa yang sopan.

 

  1. Meningkatkan minat baca anak 

Secara tak langsung, anak-anak yang memiliki ketertarikan pada dongeng akan memiliki rasa penasaran yang lebih tinggi. Cara yang paling mudah untuk mendongeng adalah dengan membacakan buku cerita kepada mereka. Ketika tertarik pada dongeng, mereka menjadi lebih tertarik pada buku-buku cerita bergambar. Dengan sendirinya, minat baca mereka juga meningkat.

 

  1. Membangun kecerdasan emosional

Selain mendekatkan keakraban ibu dan anak, mendongeng ternyata bisa membangun kecerdasan emosional anak. Anak-anak akan belajar tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan. Efnie menuturkan bahwa anak-anak kecil sulit untuk belajar tentang berbagai hal yang abstrak, seperti kebaikan pada sesama. Tetapi dengan dongeng, anak akan terbantu dalam memahami nilai-nilai emosional pada sesama. Anak-anak sekarang ini kebanyakan hanya memiliki kepandaian kognitif saja, padahal kepandaian emosional juga dibutuhkan untuk bersosialisasi dan berbuat baik pada sesama sebagai bekal kehidupan mereka.

 

  1. Membentuk anak yang mampu berempati

Stimulasi melalui dongeng akan mampu merangsang kepekaan anak usia 3-7 tahun terhadap berbagai situasi sosial. Mereka akan belajar untuk lebih berempati pada lingkungan sekitarnya. Stimulasi akan lebih baik jika dilakukan dengan merangsang indera pendengaran dibandingkan visual. Stimulasi visual melalui televisi atau game memang akan merangsang kepandaian visual, namun tidak akan merangsang kepekaan perasaan dan empati anak. Dengan pendengaran, dan cerita-cerita yang mendidik, anak akan lebih mudah menyerap nilai-nilai positif dan berempati dengan orang lain.

Tanpa kita sadari banyak pengaruh positif yang diperoleh dari kegiatan mendongeng. Yuk mulai membiasakan hal ini pada anak, terlebih di fase usia tumbuh kembang anak. Terlihat mudah dan simple bukan? Coba dipraktekkan dirumah ya Mom & Dad. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.

Source: Lifestyle Kompas

(0)