Pada tanggal 11 – 13 November 2024 lalu, Eko Nugroho Art Class (ENAC) mendapatkan kunjungan dari salah satu sekolah dasar di Yogyakarta yaitu Kinderstation Primary. Melalui kegiatan Mini Trip, kunjungan ini tidak semata hanya untuk melihat ruang kreatif ENAC, namun juga sebagai media belajar dan berkarya siswa siswi dari Kinderstation. Total sebanyak 278 siswa dari kelas 1 hingga 6 SD menjadi peserta dan mengikuti rangkaian kegiatan Mini Trip tersebut.
Kegiatan Mini Trip ini dilangsungkan selama tiga hari berturut-turut dari mulai hari Senin hingga Rabu, 11 – 13 November 2024. Kegaitan berlangsung selama kurang lebih 90 menit perharinya, 60 menit sesi berkarya dan 30 menit sesi istirahat dan snack time. Setiap harinya, peserta dibagi kedalam beberapa kelompok berdasarkan kelasnya masing-masing dan dipandu oleh dua pengajar ENAC sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.
Dalam rangka memenuhi tema Gaya Hidup Berkelanjutan yang diusung oleh Kinderstation Primary, maka dipilihlah tiga materi yang merepresentasikan tema tersebut melalui proses upcycle yaitu melukis bubur kertas, kreasi puzzle, dan kerajinan lonceng angin. Ketiga materi tersebut secara keseluruhan bahan dan media berkaryanya berasal dari media bekas seperti kertas bekas, kardus bekas, serta botol plastik bekas.
Pada hari pertama, terdapat 103 peserta yang berpartisipasi, terdiri dari 61 siswa kelas 1 SD dan 42 siswa kelas 4 SD. Materi berkarya pada hari ini adalah melukis bubur kertas. Peserta diminta untuk menggambar pada selembar kardus kemudian gambar tersebut direspon menggunakan adonan bubur kertas yang sudah diberi warna dan lem. Peran bubur kertas dalam proses berkarya ini adalah menjadi alternatif cat atau pewarna, dengan demikian gambar akan lebih memiliki tekstur dan menghasilkan karya media campur yang unik dan beda dari metode pewarnaan pada umumnya.
Walaupun berkarya dengan adonan kertas yang basah dan lengket, peserta justru menikmati setiap detail prosesnya. Terlihat banyak hasil karya mereka yang beragam namun tetap nampak kreatif dan ekspresif. Ada yang secara teliti dan rapi mengisi setiap sudut gambar, ada yang secara spontan dan ekspresif menggunakan bubur kertas dalam berkarya tanpa disketsa dahulu, bahkan ada pula yang membuatnya agak sedikit timbul sehingga nampak kesan tiga dimensinya.
Di hari kedua, jumlah peserta yang ikut sebanyak 98 anak, 57 siswa dari kelas 2 SD dan 41 siswa dari kelas 3 SD. Pada hari kedua ini, materi berkaryanya adalah kerajinan puzzle 3D yang dihias menggunakan teknik kolase. Bahan dasar dalam pembuatan puzzle menggunakan kardus bekas sedangkan untuk kolasenya menggunakan kertas lipat. Komponen utama dalam membuat karya ini adalah pola puzzlenya yang terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian kepala hingga badan yang menyatu jadi satu dan bagian kaki yang nantinya akan digunakan sebagai penyangga.
Karena tidak ada batasan dalam bentuk karyanya, maka peserta mulai secara bebas menuangkan imajinasi mereka masing-masing. Ada yang membuat pola puzzle berbentuk hewan seperti sampel yang diperlihatkan oleh fasilitator, ada juga yang menggambar pola puzzle berbentuk robot atau karakter lainnya. Berbagai bentuk dikreasikan oleh mereka, ada yang membuatnya secara besar ada juga yang kecil. Setelah proses pembuatan pola selesai digambar dan dipotong, barulan peserta menghiasnya menggunakan kertas origami dengan teknik kolase. Sebagian anak menghias secara penuh dan ada juga sebagian lainnya yang hanya menghias bagian-bagian tertentu puzzle.
Akhirnya kegiatan Mini Trip memasuki hari terakhir, pada hari ketiga ini diikuti sebanyak 77 peserta yang terdiri dari 39 siswa kelas 5 SD dan 38 siswa dari kelas 6 SD. Materi berkaryanya adalah membuat lonceng angin, dengan bahan utama pembuatannya yaitu botol plastik bekas dan kardus. Botol plastik digunakan sebagai badan lonceng sedangkan kardus digunakan sebagai hiasan yang digantungkan di badan lonceng.
Masing-masing peserta dibebaskan dalam urutan pembuatan karya lonceng angin. Fasilitator memperbolehkan peserta untuk membuat hiasannya dahulu atau ingin diawali dengan melukis loncengnya dahulu. Dari instruksi tersebut peserta memberikan respon yang beragam, yang akhirnya mereka berkarya mengikuti kenyamanan dan keinginannya masing-masing. Karya yang dihasilkanpun jadinya penuh dengan warna, masing-masing loncengnya memiliki corak dan motif yang beragam. Peserta benar-benar memaksimalkan waktu yang diberikan untuk mengahasilkan karya yang unik dan ekspresif. Hiasan dan gantungan loncengnya juga sangat bervariatif, berbagai bentuk dibuat dan bahkan ada yang menambahkan dengan kertas krep supaya memiliki elemen pemanis yang berbeda.
Pelaksanaan Mini Trip selama tiga hari ini sangatlah seru. Semua peserta sangat antusias mengikuti setiap proses berkarya bersama fasilitator ENAC. Tidak lupa disetiap akhir pelaksanan kegiatan, mereka mengabadikan momen dengan sesi berfoto bersama kelompok kelas dengan penuh kegembiraan.
Demikian keseruan kegiatan Mini Trip bersama siswa siswi dari Kinderstation Primary. Program ini dibuka khusus untuk sekolah dari jenjang KB/TK hingga SMA di Provinsi D.I.Yogaykarta. Untuk yang berminat berkarya bersama ENAC dapat menghubungi tim marketing kami melalui nomor 081158504102 (Yogi). Yuk ajak sekolahmu untuk berkarya bersama!