
Bagi Mom & Dad, mungkin pernah terlintas pertanyaan: “Apakah anak perlu belajar seni sejak kecil?”
Jawabannya — ya, perlu sekali.
Bukan semata agar anak bisa menggambar atau melukis dengan indah, tapi karena seni berperan besar dalam membentuk karakter, cara berpikir, dan kepekaan emosi anak sejak dini.
Di Eko Nugroho Art Class (ENAC), proses belajar seni rupa bukan hanya tentang menghasilkan karya, tapi tentang menumbuhkan rasa ingin tahu, keberanian berekspresi, dan kepercayaan diri anak.
1. Seni Membantu Anak Mengekspresikan Diri
Setiap anak memiliki cara unik dalam melihat dunia. Sayangnya, belum semua anak mampu mengungkapkan pikirannya lewat kata-kata.
Melalui seni — entah lewat coretan, warna, atau bentuk — anak belajar mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat.
Ketika anak menggambar langit berwarna ungu atau membuat rumah dengan atap pelangi, ia sedang menyampaikan imajinasinya sendiri.
Inilah bentuk komunikasi visual yang penting untuk dikenali dan diapresiasi sejak dini.
2. Melatih Daya Konsentrasi dan Ketekunan
Aktivitas seni seperti melukis, mewarnai, atau menempel bentuk sebenarnya melatih anak untuk fokus pada satu hal dalam waktu tertentu.
Di tengah dunia yang serba cepat dan penuh distraksi, kemampuan fokus adalah skill penting yang akan membantu mereka di masa depan.
Kelas seni mengajarkan anak untuk menyelesaikan karya hingga tuntas, melatih kesabaran, dan mengelola emosi saat hasilnya belum sesuai harapan.
3. Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi Anak
Seni adalah ruang tanpa batas. Tidak ada yang benar atau salah.
Anak bebas bereksperimen dengan warna, tekstur, dan bentuk — dan justru dari situlah muncul kreativitas dan kemampuan problem solving.
Menurut pengalaman kami di ENAC, anak-anak yang rutin beraktivitas seni cenderung lebih berani mencoba hal baru dan memiliki rasa ingin tahu tinggi.
Mereka belajar bahwa setiap ide bisa diwujudkan dengan cara berbeda — dan proses itu sendiri yang membuat belajar jadi menyenangkan.
4. Menstimulasi Perkembangan Motorik dan Kognitif
Untuk anak usia dini, kegiatan sederhana seperti menggunting, menempel, atau menggambar garis punya dampak besar pada koordinasi mata dan tangan.
Aktivitas seni juga melatih motorik halus yang kelak mendukung kemampuan menulis dan membaca.
Selain itu, proses mengenal warna, bentuk, dan komposisi visual membantu perkembangan kognitif anak — mereka belajar mengamati, menganalisis, dan membuat keputusan visual sejak dini.
5. Membangun Rasa Percaya Diri dan Apresiasi Diri
Ketika anak menunjukkan hasil karyanya dan mendapat apresiasi, rasa percaya diri mereka tumbuh.
Di Eko Nugroho Art Class, setiap hasil karya anak dianggap penting — bukan dinilai dari “bagus atau tidaknya”, tapi dari keberanian anak untuk berekspresi.
Kami percaya, anak yang percaya diri dalam berkarya akan tumbuh menjadi pribadi yang berani berbicara, berpikir mandiri, dan terbuka terhadap ide baru.
6. Seni Mengajarkan Empati dan Kerjasama
Melalui proyek kolaboratif atau pameran karya bersama, anak belajar berinteraksi dan menghargai karya teman-temannya.
Ini membentuk empati dan kemampuan sosial, dua hal yang tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak.
Di kelas berkelompok ENAC, kami sering menemukan momen di mana anak saling membantu mencampur warna atau memberi ide pada teman. Dari situ, mereka belajar bahwa berkarya bersama lebih menyenangkan.
7. Belajar Seni Sejak Dini Membentuk Pola Pikir Positif
Seni membantu anak memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses.
Goresan yang keluar garis atau warna yang tercampur justru bisa jadi karya baru.
Mindset seperti ini — growth mindset — akan berguna seumur hidup.
Anak yang terbiasa berproses dalam seni akan lebih tangguh saat menghadapi tantangan lain dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari.

Belajar Seni di Eko Nugroho Art Class
Di Eko Nugroho Art Class, proses belajar seni dibagi dalam beberapa tahapan usia dan kebutuhan anak:
- Kelas Basic (4–5 tahun): mengenal bentuk, warna, dan media seni dengan pendekatan bermain.
- Kelas Intermediate (7–9 tahun): mulai eksplorasi ide dan teknik melukis sederhana.
- Kelas Advance (10–12 tahun): memahami konsep visual dan menyusun karya dengan ide yang lebih matang.
- Kelas Vision (13 tahun ke atas): difokuskan pada pengembangan konsep dan gaya visual pribadi.
- Kelas ABK (Khusus Anak Berkebutuhan Khusus): seni sebagai terapi ekspresi dan pengembangan potensi individu.
Setiap kelas dirancang agar anak tidak hanya belajar teknik menggambar, tetapi juga belajar berpikir kreatif, mandiri, dan percaya diri.
Kesimpulan
Seni bukan sekadar aktivitas tambahan, tapi bagian penting dari pendidikan karakter anak.
Dengan mengenalkan seni sejak usia dini, Mom & Dad sedang membantu anak menemukan cara terbaik untuk memahami dirinya dan dunia di sekitarnya.
Mom & Dad bisa mengenalkan seni sejak anak usia dini — mulai dari coretan kecil di rumah, hingga mengikuti kelas reguler di ENAC.
Kelas kami dirancang dengan suasana hangat dan personal, sehingga anak merasa nyaman untuk bereksperimen dan belajar.
📍 Lokasi: Jl. Poncowala, Kragilan, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta
💬 Hubungi kami: WhatsApp ENAC untuk info jadwal & pendaftaran
📘 Program lengkap: Lihat Program Les Anak TK–SD di ENAC
